Jumat, 10 Mei 2013

kONTRAKSI OTOT

Secara filosofis kontraksi otot terjadi karena adanya interaksi antara protein kontraktil aktin dan myosin. Proses interaksi tersebut dikendalikan oleh adanya interaksi antara ion kalsiun, komplek protein dan tropomiosin. Sebelum adanya interaksi antara protein kontraktil aktin dan mysin, kontraksi otot terjadi karena adanya suatu rangsangan dari sistim saraf pusat (SSP) yang terjadi dari otak dan sumsum tulang belakang melalui syaraf efferent.
Rangsangan ang bersumber dari sytem saraf pusat dalam bentuk impuls sebagai awal terjadinya kontraksi otot, di transfer melalui synap-synap yang selanjutnya samapai ke neuro mascular juntuon (sambungan syaraf dengan otot). Kemudian apabila implus syaraf telah mencapai neuro mascle junction, maka ke celah synap yang berfungsi mentrasfer implus ke serabut otot, dan implus ini akan menyebar keseluruh sarkolema dan t-tubulus (tubulus transfersal).
Menurut David R, Lamb bahwa impuls yang sampai ke dalam sistem tubulus akan menyebabkan pembebasan ion kalsium dari retikulum sarkoplasma, dan ion kalsium ini akan diikat oleh troponin. Akibatnya troponin akan menarik tropomiosin dari tempat melekatnya myosin pada aktin.
Dengan demikian apabila ion kalsium berikatan dengan troponin, maka troponin-tropomiosin akan mengalami perubahan konformasi yaitu tertarik kedalam haliks yang menyebabkan active site terbuka, dengan terbukanya active dan site akan memberikan kesempatan pada kepala jembatan penyebrangan (cross bridge) untuk mengadakan interaksi dengan aktive site aktin.
Kemudian ATP, pada waktu perlekaan terjadi antara cross bridge dangan active site menyebabkan kepala cross bridge menjadi miring menarik filamen aktin, sehingga Z-line (Garis Z) saling mendekat, dan kondisi demikian ini dikenal sebagai kontraksi.
Selanjutnya waktu ion-ion kalsium dikeluarkan dari ciserna (ratikulum sarkoplasma) dan berdifusi ke mio filamen, kontraksi otot akan terus berlangsung selama ion kalsium dalam cairan sarkoplasma dan kontraksi tinggi. Namun sebaliknya bila kontrasi ion kalsium tersebut sangan rendah, maka tidak dapat menyebabkan terjadinya kontraksi, dan keadaan semacam ini dinyatakan sebagai keadaan otot relaksasi.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar